My bestfriend

10:00 AM

Day 10. 

foto: https://unsplash.com/@hannahrodrigo

Kalau dulu definisi sahabat adalah orang yang selalu dekat dan menemani keseharian. Rasanya sekarang sahabat mulai mengalami pergeseran definisi. Apalagi usia makin dewasa, katanya teman makin sedikit. Lalu sahabat bagaimana? Bisa jadi juga mulai berkurang. Berkurang bukan jumlahnya, tapi intensitas ketemu atau komunikasinya. 


Sahabat, orang yang punya peran.

Aku tipe orang yang bisa dibilang punya teman sedikit jika dibandingkan teman-temanku lain. Nggak apa-apa sedikit, yang penting aku sayang kalian. Beberapa temanku dari SMP sampai sekarang ada yang menempati posisi khusus di perjalanan hidupku. Mereka bukan sekadar teman ghibah, curhat, tapi bisa jadi motivator, orang yang penuh inspirasi, dan penyemangat. 

Ya aku tahu, intensitas kita ngobrol udah sangat berkurang. Apalagi pandemi, ajakan main sering ku skip. Maafkan akuuuu... 

Pertama, ingin mengucapkan makasih buat si Winda. Yang sebenarnya kita pernah lost contact beberapa tahun setelah lulus sekolah, pada akhirnya bisa ketemu lagi dan masih nyambung. Beberapa kali kita bikin project ((beberapa, kayak banyak ajaa)). Project nulis yang dituangkan ke blog tersendiri. 

"Hi, Nda! Masih ingat project kita bernama Barcode Projects?" 

Barcode singkatan dari barengan corat-coret ide. Blog yang dikhususkan nulis rutin dengan tema khusus berbeda setiap harinya. Kalau kelewat nggak nulis, kena denda. Hasil denda pun akhirnya disumbangin ke kitabisa.com.

Project nulis tersebut diikuti juga oleh Arista yang juga teman dekatku selama SMP. Bedanya, aku susah banget ketemu Arista karena jadwal shift yang bentrok. Beberapa tulisan juga udah banyak yang di-archive. Karena ternyata aku banyak curhat lol. 

Kedua, Mbak Dian dan Mei. 

Kalau kalian pembaca blog dari awal, pasti nggak asing dengan dua orang dengan karakter unik bernama Mbak Dian dan Mei. Zaman-zaman SMA isinya hura-hura mulu sama mereka. Banyak cerita dan pengalaman seru bareng dua cunthel ini. Beberapa teman dekat semasa sekolah ada yang masih keep in touch, tapi sisanya udah sibuk masing-masing. 

Mbak Dian, kantornya nggak jauh dari kantorku. Jadi kami sering janjian main sepulang kantor. Sekarang jadi sobat tanaman dan distributor tanaman :)) Thanks a lot, ukhti.

Kalau Mei, memang udah jarang banget ketemu. Terakhir sepertinya Juni atau Juli. Dia main ke rumah buat kasih kado. Kami emang jarang ngobrol sekarang, cuma kalau ingat dulu. Kami seperti punya magnet kuat soal telepati. Nggak perlu ngomong, lirik-lirikan dikit udah langsung paham wkwkw

"Ps: buat Mei, ku kangen main ke rumahmu sambil pesan mie ayam."

Ketiga, Sholtik.

Sholtik ini singkatan dari Sholehah Cantik. Mari aminkan, guys.. Nama tersebut diambil dari Bundanya Erma. Awal nama tercetus saat kami (Bella, Erma, Wulan, dan aku) main ke Madura. Kami saling mengenal sejak kuliah. 

Kenal Erma sejak dari UKM Jurnalistik di kampus yang ternyata satu fakultas. Akhirnya bisa temenan sampai sekarang. Lalu Bella, kenal dari KKN. Nggak nyangka, dari situ bisa jadi teman ke mana aja. Mereka dulunya kerja di Jakarta, kalau ada apa-apa pas di Jakarta, biasanya ketemu mereka. Sekarang, mereka kompak balik ke Jogja. Jadilah kami suka main dan meet up.

Bella dan Erma ini sosok yang inspiratif menurutku. Dengan perjalanan hidup dan tantangan masing-masing, mereka orang yang sama-sama struggle. Kami selalu berbagi mimpi dan harapan kalau ketemu. Senangnya melihat mereka sekarang. 

"Pokoknya, i love u, i miss u, guys."

Keempat, orang yang ternyata bisa jadi sahabat... 

Sosoknya sebenernya udah dikenal sejak 2012, tapi baru sadar jadi spesial seiring perjalanan waktu. Orang yang awalnya ngajak nonton Imperfect, ujungnya jadi teman diskusi apa pun. Kamu udah naik tahta jadi sahabat buatku. Makasih buat kejutan-kejutan tak terduga, ngantukan, slow respons, dirty talk, deep talk, dan talk-talk lainnya.


"Kurang-kurangin, impersonate-nya." 


Kadang ku heran sendiri melabeli mereka sahabat, harusnya mereka adalah orang yang berarti dan punya peran dalam hidupku. Tapi judulnya aja 'My Bestfriend', manut challenge-nya aja kali ya. 

Thanks buat siapa pun orang atau teman SD, SMP, SMA, Kuliah, Bimbel, Kerja, Liputan, Sobat Onlineku yang nggak bisa disebutkan satu-satu. Makasih udah memberikan peran tersendiri dalam hidup ini.

Cheers,

You Might Also Like

0 comments