Things that make me happy

3:00 PM

 Day 2. 

Things that make me happy



Belakangan susah banget buat happy. Selain karena PMS dan situasi yang penuh ketidakpastian, ada aja triggered buat ngerasa nggak berhak bahagia. Meski begitu, bahagia itu sederhana. Cuma, apa yang aku tulis kali ini belum tentu akan sama dengan alasan untuk bahagiaku nanti. 


Bernapas. 

Terkesan filosofis, tapi jujur aku merasa bahagia masih bisa bernapas. Pasalnya, aku sering menghadapi kondisi di mana sering 'susah napas' karena panik. Nggak semenyeramkan yang kalian bayangkan, hanya saja ku nggak bisa mendeskripsikan detailnya. 

Makan enak.

Buat aku yang khazanah kuliner terbatas, makan enak jadi momen membahagiakan. Apalagi pandemi seperti sekarang, rasanya aku bosan dengan makanan rumah yang itu-itu aja (ya karena aku yang masak, aku yang makan). 

Kejutan dikirimin makanan, ditraktir adalah kebahagiaan. Cuma terkesan harus nunggu orang lain ya, hmm... 


Duty off.

Karena aktivitas di kantor dibawa ke rumah, rumah pun berubah suasana jadi kantor. Kalau dulu bilang, kerjaan jangan dibawa ke rumah. Sekarang work from home jadi meleburkan batas-batas kerja dan nggak kerja. Jadi ada saatnya aku merasa happy ketika tidak gawe.


Get surprise.

Tentunya kejutan yang baik....


Ketemu teman lama. 

Yaaa, i'm missing keluar sendirian. Impulsif nonton sendiri, main sama temen dadakan, dan lain-lain. Hanya saja, pandemi ini membuat kita semua harus tahan-tahan dulu sebelum ketemu~

Berkebun.

Aku merasa happy ketika ada daun tumbuh, tunas mulai muncul, dan pertumbuhan tanamanku. 


SEHAT!!!!!!!!!


Ya, sehat adalah kondisi yang membuatku happy. Aku tidak perlu makan obat, tidak perlu lemas seharian, tidak pusing, dan bebas beraktivitas. 


Karena semakin dewasa, semakin lebih terbiasa membalurkan counterpain daripada handbody. Canda ding~



Sementara dan sejauh ini hal itu membuatku bahagia~ Ini sifatnya bisa berubah seiring kondisi, situasi, keadaan, atau apa pun itu. 


Cheers,

You Might Also Like

0 comments