A Memory

10:00 AM

Day 3. 

A Memory.



Memori menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 

  1. n kesadaran akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali; ingatan
  2. n catatan yang berisi penjelasan
  3. n peringatan; keterangan: -- jawaban Pemerintah
  4. n peranti komputer yang dapat menyimpan dan merekam informasi

 

Merujuk dari arti kata memori, mari kita mulai dengan sebuah kenangan masa lalu yang kalau diingat bisa juga ya~


Tahun 2015 lalu, aku bersama teman-teman dari kampus menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama dua bulan. Lokasinya mungkin akan sangat asing bagi kalian, aku pun pas awal-awal merasakan hal sama. Lokasinya di Pulau Selaru, Maluku Tenggara Barat. 

Beberapa waktu lalu, temanku membagikan pengalaman sekaligus foto lawas waktu KKN. Kalau dipikir-pikir lagi, bisa ya sampai sejauh itu, se-struggle itu pada masanya. Lagi-lagi, komentarku sekarang adalah 'namanya anak mudaaaaaa~'

Dari KKN, aku belajar banyak hal. Tak lupa pengalamannya yang bakalan terkenang sampai akhir hayat. Ya gimana nggak, taruhan nyawa pernah aku dan tim alami. Terdengar lebay, tapi itulah yang terjadi. 

Suatu hari menjelang Lebaran, aku dan teman satu tim akan menuju pulau seberang bernama Saumlaki. Kami menuju ke pulau tersebut untuk bisa merasakan Lebaran dan salat ied bersama. Desa yang menjadi lokasi KKN kami mayoritasnya nonmuslim sehingga kami harus ke kota. Nggak cuma buat ibadah, kami juga mengurus beberapa keperluan administrasi karena pusat administrasi di sana. 

Perjalanan kami dipengaruhi cuaca yang cukup ekstrem, modal sewa perahu dengan peralatan seadanya. Seingatku cuma ada pelampung badan satu buah dan tabung bekas minyak curah. Kami pun pasrah diterjang ombak dan angin yang menggoyangkan badan kami. 

Penampakan kami udah nggak karuan semua. Basah terkena air laut, ombak yang mirip wahana pusat bermain. Bedanya, ini di alam terbuka, nggak ada jaminan keamanan. Bismillah dan Alhamdulillah, akhirnya sampai tujuan dengan selamat. 

Pengalaman yang begitu terkenang~


Pengalaman lainnya yang cukup berkesan adalah traveling ke luar negeri seorang diri untuk pertama kalinya. Takut-takut tapi excited abis. Cuma memori yang paling membekas selama traveling ke luar negeri adalah saat melakukan perjalanan dari Singapura ke Malaysia lewat jalur darat. Sungguh waktunya nggak pas banget. 

Aku dan temanku melewati imigrasi jalur darat dengan antrian yang sangaaaaaat panjang. Ibarat kata nih, orang Jakarta pada mau liburan ke Bogor. Puncak pun padat merayap, nah seperti itu suasananya. Ada beberapa jam menunggu antrian di imigrasi, itu pun belum durasi perjalanan darat sekitar 5 jam untuk sampai di Kuala Lumpur. Gileeeeee... Aku kalau mau ke sana mikir ulang, mending naik pesawat aja.

Lain halnya dengan perjalanan pulang dari Malaysia-Singapura, aku dan temanku hampir nggak bisa pulang. Kami sampai ngemper di transit bus tepatnya di imigrasi Malaysia. Takut bakal antri panjang sampai nggak ketinggalan pesawat kan nggak lucu ya... Hahaha... Kami pun memilih in time dan ternyata beneran dong. Buat masuk bus menuju Singapura harus antri mengular lagi. 

Saking takut dan nggak tahu harus gimana biar nggak telat ke Changi, kami langsung order taksi online yang tarifnya bikin nangis. Namanya juga kepepet, yauda~ Pikir-pikir lagi dah budgeting ke Singapura. Herannya, aku tetap akan berniat ke Singapura dan Malaysia lagi. Nggak kapok, masih pengen ke tempat-tempat yang belum sempat dikunjungi.


Memori pilihan yang ku ceritakan dengan happy, padahal ceritanya zonk-zonk seru wkwk.

Ada yang bertanya soal cover foto nggak? Ada yang tanya dong! *maksa

Jadi tiap lembar dari kain motif adalah perumpamaan memori atau pengalaman yang telah ku lewati. Mereka nggak sama, tapi bisa dirangkai dan dijahit hingga menjadi kesatuan. Sama halnya dengan kita yang kompleks ini tersusun dari pengalaman-pengalaman baik dan buruk. 

Cheers,

 

You Might Also Like

0 comments