Numismatika: Budgeting Acara Lamaran Sederhana di Rumah

6:58 PM


Siapa sangka, sobat sambat semasa kuliah bisa jadi partner menuju sehidup semati.


10.10.2021

Tidak menyangka bahwa momen goyang Shopee bisa beriringan dengan momen spesial dalam perjalanan percintaan dan kehidupan yang penuh tak terduga. Kembali lagi pada rubrik Numismatika volume kedua. Tak jauh dari judulnya, pada postingan kali ini aku ingin berbagi sedikit pengaturan budgeting yang kami keluarkan (aku dan partner) terkait penyelenggaran acara lamaran (tukar cincin). 



Sebelumnya, kami tidak mematok tanggal khusus terkait rencana lamaran. Kami hanya menyesuaikan jadwal masing-masing, apalagi kami hidup berbeda kota alias LDR. Mau tidak mau, ya menyesuaikan waktu yang luang. Sebelumnya, aku sendiri masih disibukkan dengan agenda klasikal pelatihan dasar CPNS.  Jadi selama kurang lebih enam hari, aku dan teman-teman angkatanku mengikuti klasikal pelatihan dasar dengan sistem remote. Jadi selama seminggu itu, dari pagi hingga malam hari, aku mengikuti Zoom secara daring. Cukup melelahkan, sehingga tak sempat mempersiapkan acara lamaran dengan well prepared.

Setelah selesai pelatihan, my partner mengusulkan tanggal 10 Oktober yang bertepatan dengan hari Minggu. Pada akhirnya tanggal tersebut disepakati oleh keluarga dua belah pihak. Lalu beberapa hari atau minggu sebelum acara berlangsung, kami sibuk mencari perintilan yang sebaiknya ada ketika lamaran. 

Niat hati di pikiranku, lamaran itu modelnya silaturahmi keluarga partner datang ke rumah dan menyampaikan maksud untuk izin meminang. Ternyata tidak sesepele itu, guys. Keluarga dari pihak partner datang secara rombongan. Nggak cuma itu, keluarga partner datang dari lintas kabupaten dan provinsi. Kebayang, kalau acaranya nggak terencana bakalan wagu (pikirku). 

Pada akhirnya, ngide cari dekorasi lamaran lewat tagar di Instagram. Menemukan beberapa vendor yang sesuai dengan selera, tapi sangat disayangkan. Budget-nya masih nggak sesuai dengan yang kami pasang. Dalam hati juga mikir, yang penting ada dekornya biar nggak sepi-sepi amat. Apalagi rumahku cukup sederhana. Hehe.. Beruntung nemu Instagram dekorasi lamaran yang cukup terjangkau. Lokasinya juga nggak begitu jauh dari rumah, jadi cucok banget. Thanks to Mbak  Indriana dari Gamora Project Decor  yang bersedia memberikan diskon dan mau direpotkan olehku. 

Ingat betul, aku mengontak Gamora Project Decor ketika di perjalanan dinas. Jalanan yang minim sinyal membuat koordinasi dengan Mbak Indriana sempat terkendala. Pada tanggal 10 Oktober, ternyata sudah ada yang menggunakan dekornya. Padahal aku sudah dealing dan 'jagake' dekorasinya. Ternyata, Mbak Indriana bersedia memberikan paket lebih minimalis. 

Baca juga: Loving Someone

Tak pikir panjang, langsung aja nerima dan deals! Makasih banget mbak, aku dapat diskon yang bikin pengeluaran untuk dekorasi lebih terjangkau. Hasilnya juga tidak mengecewakan, cukup kece dan cakep dengan hiasan bunga dan lampu-lampu panggung. Kursi dekor dengan pita, serta tulisan Vindia dan Nurrokhman di tripleks. Sudah sangat memuaskan. Luv!

Muka awkward dengan pose template saat lamaran, yakni pamer cincin. Dekorasinya sungguh cakep!

Perintilan yang sebaiknya dipersiapkan menjelang lamaran

Selain jumlah tamu undangan, sebelum hari lamaran tiba. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya


Bukan hal mudah mencari cincin yang sreg dengan keinginan kami. Saat sama-sama berada di Jogja, kami berkeliling dan mendatangi satu per satu toko perhiasan yang ada di Jogja. Ada beberapa pilihan toko yang kami datangi. Pada akhirnya jatuh pilihan pada Winata Jewelry yang lokasinya nggak jauh dari rumah partner dan kantor lamaku. 
Beberapa poin penting yang membuat kami memilih Winata Jewelry antara lain: 

- Bisa custom sesuai keinginan. Apalagi aku mencari cincin yang bisa digunakan sehari-hari, alias tidak menonjol dan mengganggu ;aktivitas. Cari yang simple gitu niatnya. 

- Waktu. Kalau memilih custom, tentu butuh waktu yang relatif lama. Jika tidak salah, kami survei beberapa lokasi dan ternyata proses pengerjaan cincin custom bisa sekitar 30 hari hingga 45 hari, tergantung detail cincin dan antrian. Jadi aku sarankan, mencari cincin kalau bisa jauh-jauh hari. Apalagi sobat maunya detail dan agak unik. 

- Pilihan jenis bahan dan desain banyak. 
Cincin yang ditawarkan included dengan kotak cincinnya. Jadi kami nggak perlu nyari lagi. Selain itu, kami bisa menentukan ingin cincin berbahan apa, ada banyak macam logam mulia, emas kuning, emas putih, perak, paladium, dan lain-lain. 

- Biaya. 
Soal biaya sebenarnya dari pihak wanita tidak memedulikannya, hehe. Ini lebih pada kesanggupan my partner. Kami survei di beberapa toko dan membuat perbandingan, pada akhirnya memilih Winata Jewelry karena yang sesuai kantong. Ditambah model yang kami sukai ada di Winata. 

- Layanan resize cincin dan garansi.  
Sebagai customer, tentunya membutuhkan fasilitas yang prima. Salah satunya yang menarik adalah adanya garansi dan gratis ganti ukuran jika tidak sesuai. 

- Fasilitas buyback. Sebenarnya ini adalah salah satu layanan yang semoga saja tidak akan digunakan. Lol. Apakah Winata menyediakan pembelian cincin yang diproduksi? Siapa tahu nanti butuh uang, jadi harus mengadai cincin. Who's know the future, kan? Prinsip kami adalah cari yang memiliki layanan buyback, jadi cincin ini bisa dijual belikan suatu saat nanti.

- Layanan customer service yang kredibel. 
Jadi  saat kami mendatangi sebuah toko perhiasan, kami bertemu dengan sepasang orang yang sedang komplain dengan hasil cincinnya. Komplain tersebut cukup membuat kami berpikir ulang, bagaimana kalau nantinya kita juga mengalami hal sama. Mengajukan komplain, tapi oleh pihak toko kurang responsif. Nada tinggi dari customer menandakan adanya kekecewaan dari pelayanan toko. Oleh sebab itu, kami jadi lebih hati-hati untuk memutuskan akan beli perhiasan di mana. 

-Kredibilitas toko. 
Kami udah survei, Winata Jewelry adalah salah satu toko perhiasan di Jogja yang cukup populer. Bukan hanya di Jogja, ada banyak cabang lain yang tersebar di kota-kota lain. Dengan begitu, kami menilai toko perhiasan tersebut cukup diakui dan jadi rujukan calon pengantin (catin).

Budget acara lamaran kami: 

Bisik-bisik pengeluaran dan budgeting (canda)


1. Dekorasi di bawah Rp 500.000

2. Jasa Foto sekitar Rp 300.000-an (Partnerku cari di OLX Jasa foto harian). Makasih mas Herbanu buat foto-fotonya dan request-an kami yang bikin susah hehehe.. Kalau cari pakai hashtag kebanyakan di atas budget kami.

3. Baju dan pakaian seragam (Gratis karena seragam keluargaku pas adik wisuda jadi tidak beli. Cukup menjahit dan menggunakan kain batik seadanya). Untuk kebaya, payet by my mom. Ngirit, tapi cukup bertalenta bukan? 

4. Konsumsi. 
Untuk urusan konsumsi, aku serahkan pada mamaku. Aku ngikut jadi aja. Soal konsumsi, kemungkinan bisa bikin pengeluaran membengkak kalau pakai catering. Oleh sebab itu, my mom menyiasati dengan masak sendiri dan memesan tukang masak untuk menghidangkan sajian enak. Para tamu yang hadir juga dibekali jadah tempe Mbah Carik yang bisa dinikmati para tamu setelah acara. Soal biaya, cukup terjangkau dan memuaskan untuk ukuran acara kecil di rumah.

5. Seserahan atau hantaran. 
Soal ini aku keep ya, karena aku sendiri tidak tahu menghabiskan berapa besar. Hehehe

6. Sewa meja, kursi, dan piring. 
Jika tidak salah ingat, sewa meja dan kursi tidak sampai Rp 300 ribu. 

Jadi kalau ditotal, kemungkinan tidak sampai Rp 5-6 jutaan untuk tamu yang hadir sekitar 70-80 orang yang terdiri dari keluarga partner, keluargaku, tetangga dan tokoh penting di sekitar rumah. Hitung kasarannya seperti itu ya. Itu pun di luar biaya cincin sepasang. Sebisa mungkin ngirit karena prinsipnya kami. Acara lamaran sederhana aja. Uangnya mending ditabung.



Doakan kami ya! Semoga lancar sampai hari H. Persiapan menuju pernikahan memang cukup menguras tenaga dan pikiran. Ditambah keinginan pribadi dan keluarga seringkali bentrok. WAAAAAAAAH ADANYA PRAHARA DOANG WKWKWK. Kata temen-temen yang udah melewati fase itu, kondisi tersebut sangat wajar. 

Anw, kami adalah pasangan yang sangat prepare terkait pernikahan. Kami sudah membahas banyak hal mulai dari perjanjian pranikah, kesehatan reproduksi sebelum menikah, tidak tabu membahas keuangan, dan seluk beluk prinsip dan latar belakang. Terima kasih kepada Teh Icha atau Annisast yang menginspirasi kami dalam hal persiapan pernikahan.

Semoga ke depan, aku bisa nulis lebih detail terkait persiapan pernikahan kami ya! Kalau nggak ditagih aja. Hehehe

Cheers, 



You Might Also Like

0 comments