Pengalaman Lolos CPNS Analis Kesejahteraan Keluarga dan Kisi-kisi Soal SKB

12:50 AM




Awalnya nyoba-nyoba mengikuti saran orangtua, eehh... tahunya lolos.

Akhirnya aku memberanikan diri menulis pengalamanku yang cukup menggoyahkan mental dan kesehatanku selama 2021. Spoiler alert, sebenarnya aku tidak berekspektasi bakal lolos jadi CPNS. Jauh dari dalam hati mendaftar CPNS karena orangtua, bukan keinginan pribadi. Apalagi stigma bekerja di pemerintahan yang-kamu bisa googling sendiri. Hehehe...

Singkat cerita soal keputusan memilih analis kesejahteraan keluarga

Long story short, aku mendaftar CPNS tahun 2019. Saat itu nggak tahu mau daftar mana apalagi aku memang tidak ada niatan mendaftar seperti tahun-tahun sebelumnya. Kenapa tidak ada niatan? Soalnya aku daftar dengan kriteria yang gampang, nggak ribet harus tes keluar kota, nggak harus tes kesehatan dulu buat syarat melamar CPNS. Akhirnya jatuh pilihan secara capcipcup mengikuti temanku bernama Ita. Dia melamar formasi di sebuah kecamatan tempatnya tinggal, aku pun meminta syarat apa saja yang dibutuhkan. 

Setelah membandingkan lokasi kabupaten A, B, C yang ada di domisili, jatuhlah pada pilihan kabupaten X. Kabupaten yang sebenernya agak random dan tidak berpikir panjang bahwa nantinya akan jadi kantor dan nglaju yang cukup jauh. Sejujurnya aku agak menyesal keterima CPNS😂😂😂😂😭 Kalau tahu bakal lolos, aku tidak akan memilih kabupaten yang sekarang jadi penempatanku. Hiks.

Intinya selama proses mendaftar dari SSCN sampai tes kompetensi bidang, aku ngikut informasi dari temanku. Beneran nggak mencari informasi sendiri, "Ta kalau ada info, aku kabarin ya." Pesanku pada temanku. 

Nggak niat, tapi tetep belajar karena aku penasaran dengan kemampuannya.

Saat lolos administrasi sebenarnya aku merasa bakalan gagal karena ada hal mengganjal, tapi nyatanya lolos. Yaudah tes seleksi kompetensi dasar (SKD) dilakoni dengan mengambil libur pengganti di kantor (btw saat itu belum pandemi dan aku masih kerja kantoran 9-5). Skor SKD nggak begitu tinggi, tapi lumayanlah. Pasalnya ujian CPNS kali ini adalah ujian agak niatku. Aku dikasih rekomendasi link try out berbayar milik temanku, dikasih rekomendasi latihan soal lewat video-video YouTube. 

Dalam jiwa ambisiusku, sempat terbesit. Mari kita lihat, kalau agak niat gini hasilnya gimana? Hmmm ternyata saat diumumkan, hasil SKD untuk formasiku menduduki posisi kedua. Dengan demikian, aku mendapat kesempatan untuk tes seleksi kompetensi bidang (SKB) karena yang bisa ikut tes hanya tiga besar atau tiga kali formasi yang ditawarkan. Jadi hanya ada satu orang yang bakal menduduki jabatan tersebut. 

Pas tahu lolos SKB agak speechless karena “wah ternyata bisa juga ya lolos kalau agak niat begini.” Ini jadi kesempatan pertamaku lolos sampai SKB. Anaknya kan kepo banget ya, jadi penasaran soal SKB itu seperti apa? Udah kepo-kepo formasi tersebut, tapi susahnya minta ampun: *cuma gugling aja sih, nggak kepo lainnya. Memang agak effortless

Kemarin-kemarin, aku daftar kementerian yang tesnya sebagian besar di Jakarta, berawal dari pengalaman tersebut, aku males keluar kota buat tes. Akhirnya milih formasi di pemda, eh tahunya lolos. Agak salut tur kaget wkwkw

Menduduki peringkat kedua, tentu saja aku tidak berekspektasi bakal lolos. Apalagi aku cuma ngasal milih formasi yang kelihatan ada kesejahteraan aja biar mirip kayak jurusan. Ternyata justru jadi 'bumerang' bagi diri sendiri.

Dengan skor SKB yang tidaklah tinggi (karena dua orang saingan lainnya punya nilai skor sama). Batinku, sama-sama nggak bisa jawab ya, gaes. Heheheh.. Lha gimana bisa jawab, soalnya bener-bener teknis pekerjaan. Mungkin yang pernah bekerja honorer atau jadi pekerja harian lepas di dinas, mereka akan mudah menjawab soal-soalnya. Kalau buat aku yang biasanya kerja di industri kreatif, mana kepikiran soal-soal dan mana tau soal tersebut. 

Beruntung soalnya pilihan ganda dan tidak ada skor minus kalau salah. Jadinya ya capcipcup kembang kuncup✅✅✅ Ujian berlangsung cukup lama jedanya dari SKD, tentu saja karena pandemi. Bayangin aja, daftar CPNS dari 2019, ujian baru tahun 2020. Itupun dengan protokol kesehatan yang cukup panjang. Membuat perut keroncongan karena nungguin dari sebelum dhuhur, pulang-pulang jam 5 sore (kelaparan)🤣

Aku ujian di sesi yang sama dengan temanku Ita, kita sempet belajar bareng (karena sama-sama dari jurusan). Pada akhirny kita baca-baca buku kuliah kita dulu (baca aturan soal kesejahteraan sosial) dan lain-lain. Ealaaaaaah kagak ada yang keluar. Soal-soal yang muncul justru mirip-mirip dengan penyuluh KB, sementara aku belajarnya soal kesejahteraan sosial dari kemendesa atau kemensos. Wow jauh sekali dari yang dipelajari selama di kampus. 

Pulang tes, Ita dan aku sempat mampir ke resto cepat saji karena lapar. Hehehe pas itu, Ita ngitung skor dia dan saingannya. Ternyata, skor Ita kurang untuk menduduki posisi nomor 1 dengan skor Ita yang tinggi, aku juga mikir hasil skorku yang tidak besar ini pastinya juga bakalan nggak lolos. Eeeeeh tapi pas Ita ngitung, “Viiiin selamat ya. Skormu paling tinggi.” Kata Ita bikin aku syok. “Aaah salah ngitung kali, aku SKD kan nomor 2.”

Ternyata bobot SKB 60 persen, sementara SKD 40 persen. Jadi menurut Ita, aku lolos karena skor SKBku mendompleng jumlah skor. Hmmm bukannya seneng, malah jadi was was. Kasihan mas saingan kalau dari versi hitungan Ita, aku dan masnya cuma selisih 0, sekian. (Kalau tidak salah ingat). Lalu aku menimpali, “dah nunggu pengumuman resminya aja. Kaabarin ya, Ta. Makasih.”


EEEEEEEEH TAUNYA LOLOS....

Sungguh di luar ekspektasi, tidak ada rencana untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil. Akan tetapi, seperti pengumuman yang ada dan tentunya tangan Tuhan lewat doa-doa orangtua dan mungkin selintingan doaku. Ternyata, aku dinyatakan lolos. Lolos bukan perkara mudah, ternyata justru ada banyak kejadian yang membuatku ingin mundur dari dunia birokrasi. (Tidak patut dicontoh ya)

Ada banyak tantangan yang aku hadapi selama menjadi pegawai baru di kantor. Menjadi CPNS di sebuah instansi yang kebanyakan pegawainya sudah menuju pensiun sangatlah tidak mudah. Butuh adaptasi yang benar-benar menantang. Terlebih budaya kerjanya yang beda banget dengan tempat kerjaku dulu. Kreatif, fleksibel, dan santai. Beda banget sama dunia birokrasi yang mengedepankan kedisiplinan dan ada banyak aturan yang diterapkan. Aku tidak memikirkan sampai sejauh itu bakal bisa jadi pegawai negeri sipil. 

Sampai suatu ketika, aku merasakan perubahan dalam diriku yang ternyata aku mengalami stress dan depresi dengan proses adaptasi selama menjadi pegawai baru. Menangis di perjalanan  berangkat dan pulang benar-benar aku alami. Aneh ya? Keterima CPNS kok malah merasa sedih dan clueless. Sampai pada akhirnya aku benar-benar off dari dunia kerja karena depresiku. Aku jadi nggak produktif dan sakit-sakitan. Sampai saat ini aku masih berusaha memulihkan kondisiku. Berusaha jadi bodo amat dan jadi pribadi tangguh.

Kisi-kisi soal Seleksi Kemampuan Bidang SKB

Sebagai rasa syukur ternyata bisa jadi pegawai pemerintahan, aku ingin membagikan pengalaman terkair lolos CPNS sebagai Analis Kesejahteraan Keluarga (khususnya materi atau soal SKB Analis Kesejahteraan Keluarga). Jujur, saat dinyatakan lolos ke tahap SKB, aku agak niat belajar karena anaknya suka tantangan. Penasaran, seperti apa soalnya? Ternyata cari-cari infonya susah. Banyak materi yang kupelajari justru tidak keluar. Oleh sebab itu, melalui postingan ini saya ingin berbagi informasi terkait soal dan kisi-kisi SKB Analis Kesejahteraan Keluarga menurut pengalamanku tes tahun 2020. 

Mohon maaf kalau soal SKB tahun ini aku tidak begitu update, tapi sepertinya bakalan nggak jauh beda. Belajar dari pengalaman sebelumnya yang kesulitan mencari materi dan clueless dengan soal SKB soal jabatanku. Dengan rendah hati, aku ingin berbagi dan sharing kepada teman-teman yang niat mendaftar CPNS.


Buat kamu yang mendaftar jabatan yang sama denganku, silakan cek hightlight di Instagram @vindiasari. Jika berkenan dan mengapresi hasil ringkasanku, kalian bisa follow juga ya. Hehehe sekalian promosi. Mari saling berteman, siapa tahu nanti bisa saling kenal dan berbagi informasi. 

Pesan dan kesanku untuk kamu calon pegawai

Yang perlu ditekankan ketika nanti lolos jadi ASN adalah jangan kaget dengan budaya kerjanya, apalagi kamu pernah bekerja di swasta. Kita harus adaptasi dengan kondisi dan budaya kerja yang ada di instansi tersebut. Jangan berharap kerja jadi ASN/PNS itu santai dan main zuma seperti stigma orang-orang di luar sana. Yang ada kerjaan akan banyak dilimpahkan kepada kamu yang pegawai muda. SEMANGAT POKOKE! NEK RAKUAT YO GOCEKAN. *ngomong sama diri sendiri. 


@karuchichan Boro2 main zuma, sabtu minggu ga ngantor aja udah syukur 🙏🏻🙂 #kerjakerjatipes ♬ original sound - abigail


Selain itu, perlu ditekankan bahwa gaji dan tunjangan sebagai PNS, khususnya saat masih CPNS masih terbilang cukup sederhana. Apalagi yang sebelumnya pernah kerja di swasta, mungkin aku satu dari sebagian besar CPNS yang merelakan gaji besar dan memilih jadi CPNS. Agak nyesek dan butuh adaptasi di awal-awal, apalagi gaji CPNS di awal biasanya dirapel sampai tiga bulan. Belum lagi beli-beli seragam yang Senin sampai Jumat selalu berganti. Awalnya berat, tapi lama-lama seru juga kerja jadi CPNS. Apalagi aku bisa ketemu banyak orang baru dengan latar belakang yang berbeda. Belajar karakter baru, benar-benar keluar dari zona nyaman. 

Aku masuk dalam dunia baru yang sebelumnya tidak aku persiapkan dnegan baik. Jadinya, aku sampai saat ini masih terus belajar dan berproses untuk bisa beradaptasi dan menerima kenyataan bahwa aku sekarang pegawai negeri. Tidak ada lagi bonus tahunan, KPI sesuai kemampuan, kerjaan stabil, asuransi kesehatan swasta selain BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan lain-lain.  Satu lagi, aku harus kehilangan rencana dan mimpi-mimpiku di luar CPNS. Agak sedih ya, tapi bagaimana lagi? Aku harus menerima kenyataan dan mengubah mindset-ku bahwa saat ini aku sedang menunda mimpiku.

Buat kalian yang lolos sampai SKB, semoga berhasil ya! Jikapun hasilnya tidak sesuai keinginan atau belum lolos, tidak apa-apa. Pekerjaan di luar PNS itu banyaaaaaaaaaaaak banget yang bagus dan sangat berpotensi untuk masa depan. Pekerjaan tidak hanya PNS atau pegawai kantoran. Aku aja malah ingin kembali mencari pekerjaan yang bisa remote atau WFH. Jadi jika kalian ada lowongan pekerjaan, bisa DM aku ya :)  Ujung-ujungnya promosi skill. 


Buat yang ingin kenal aku, bisa kepoin di sini. Makasih ya udah baca sampai akhir, postingan berbalut curhat terselubung. Doakan aku bisa kuat dan bertahan sebagai pegawai pemerintahan ya. Semoga tetap amanah dan berintegritas menerapkan nilai-nilai dasar (ANEKA)* nanti bakal dijelaskan setelah kamu lolos CPNS lewat pelatihan dasar. Hehe..


Sekali lagi, Goodluck yah!


You Might Also Like

0 comments