5 Cara Mudah Berinvestasi melalui P2P Lending Modal Rakyat, Kenali Risiko dan Untungnya

10:06 PM



Investasi nggak melulu mengejar hasil keuntungan maksimal. Kenali juga risiko dan cara meminimalisasi risiko.

Literasi terkait pengelolaan keuangan kini sedang menjadi topik hangat. Perkembangan teknologi dan informasi turut serta membuat kemajuan financial technology (fintech) cukup mencuri perhatian. Kesadaran orang untuk berinvestasi mulai meningkat. 

Dilansir dari Finansial Bisnis, kesadaran masyarakat Indonesia untuk investasi meningkat selama pandemi. Hal tersebut senada dengan laporan Global Investor Study 2021 dari Schroders yang menyebut, masyarakat menaruh fokus lebih besar pada tabungan, investasi, dan kesejahteraan finansial.

Berbicara mengenai investasi, tentu tak lepas dari adanya beragam instrumen investasi yang marak di masyarakat. Salah satu instrumen investasi yang jadi bahasan hangat adalah Fintech P2P Lending.


Apa itu P2P Lending?

P2P Lending adalah kependekan dari peer-to-peer lending. P2P Lending menjadi wadah atau platform penyedia jasa pinjam-meminjam uang dengan melibatkan teknologi. Dalam hal ini, peminjam bisa mendapatkan dana segar berupa pinjaman. Sementara pendana bisa menjadi investor yang nantinya akan mendapatkan imbal hasil atau keuntungan dari pendanaannya. 

P2P lending sendiri muncul pertama kali pada 2005 dengan peluncuran Zopa di Inggris. Pada tahun 2006 di Amerika muncul LendingClub dan pada tahun yang sama muncul P2P Lending di China bernama CreditEase. Platforma financial technology ini turut berkembang di Indonesia. Keberadaan P2P Lending mulai ramai sejak tahun 2016-an di Indonesia. 

Dalam pelaksanaan di Indonesia, P2P Lending telah di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun fintech P2P Lending yang memiliki kredibilitas baik, yakni telah terdaftar ataupun berizin. Jika terdaftar dan berizin juga makin oke. Adanya status tersebut untuk menghindari adanya P2P Lending ilegal yang bisa merugikan.

Pentingnya P2P Lending Bagi Pendana atau Investor:

- Memberikan pinjaman dengan nominal bisa dari kecil, yakni mulai dari Rp 25.000

- Mendapatkan keuntungan dari imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan instrumen lainnya

- Mendapat keuntungan dalam waktu yang relatif lebih cepat

- Membantu orang-orang mengembangkan usahanya atau pihak-pihak yang membutuhkan pinjaman

Pentingnya P2P Lending Bagi Peminjam

- Peminjam lebih diuntungkan karena akses mudah

- Cara cepat mendapatkan pinjaman, baik itu untuk pelaku bisnis maupun perorangan

- Cukup melalui website atau handphone

- Tidak ada angunan 

Jenis-jenis P2P Lending


P2P lending memiliki beberapa jenis, yakni P2P lending produktif dan P2P Lending konsumtif. P2P lending produktif ini menitikberatkan pemberian pinjaman untuk keperluan yang sifatnya produktif. Misalnya pendanaan untuk modal usaha, pengembangan bisnis, pembangunan toko dan lain-lain. Sementara P2P Lending konsumtif digunakan untuk peminjaman yang sifatnya untuk kebutuhan tersier. Misal liburan, beli gadget baru, dan lain-lain. 


Manfaat mendanai melalui P2P Lending

- Mendapatkan keuntungan dengan bunga melebihi inflasi

Bagi pendana, P2P Lending bisa menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan aset yang dimilikinya. Pasalnya, P2P Lending menyediakan imbal hasil yang cukup tinggi. Pada aplikasi Modal Rakyat, keuntungan yang bisa diperoleh cukup menarik, yakni hingga 18%.

- Bisa membantu pengembangan usaha banyak pelaku usaha mikro/ UMKM

Tak sedikit pengusaha atau pelaku bisnis yang kesulitan mendapatkan akses modal untuk pengembangan usahanya. Kehadiran P2P Lending ini cukup memudahkan mereka untuk mendapatkan dana segar untuk bisnisnya secara mudah.

- Dilengkapi dengan asuransi untuk memberikan keamanan uang pendanaan kembali

Buat kamu yang ingin mendanakan uang sebagai salah satu alternatif investasi, P2P lending bisa menjadi pilihan tepat. Apalagi ada jaminan uang pendanaan kembali, ketika kredit mengalami gagal bayar atau keterlambatan pembayaran. Asuransi ini menjadi alat untuk menjaga uang pendanaan kembali.

- Tenor pinjaman yang singkat

Peminjaman melalui P2P Lending memiliki waktu yang relatif singkat. Tenor pinjaman yang ditawarkan cukup singkat mulai dari hitungan hari hingga bulanan. Dalam sebulan, pendana pun bisa langsung mendapatkan keuntungan. Menggiurkan, bukan?

- Besaran pinjaman mulai dari nominal kecil. 

Jangan mengira bahwa meminjamkan uang itu perlu nominal besar. Dengan P2P Lending Modal Rakyat, kamu bisa mendanai dan ikut membantu mulai dari Rp 25.000 lho! 

Kenali Risiko Berinvestasi di P2P Lending

Melakukan pendanaan melalui P2P Lending, bukanlah tanpa risiko. Setiap keputusan finansial pastinya memiliki risiko. Tinggal bagaimana kita bisa menyiapkan risiko tersebut sesuai batas kemampuan atau tidak sesuai. 

Dalam pendanaan P2P Lending, ada risikonya seperti adanya pinjaman macet, pinjaman gagal bayar, atau keterlambatan pembayaran. Modal Rakyat menyediakan asuransi bagi pendana di mana Modal Rakyat memberikan proteksi asuransi yang bisa menjamin uang yang disetorkan untuk mendanai. Modal Rakyat akan mengajukan klaim terhadap perusahaan asuransi yang memiliki tingkat perlindungan mulai dari 70-95%.

Contohnya jika peminjam belum mengembalikan pinjaman hingga 90 hari sejak tanggal jatuh tempo, maka peminjam termasuk dalam pinjaman berstatus terlambat/tidak lancar. Meski mengalami keterlambatan, perlu dipastikan bahwa pendana MASIH BISA MENDAPATKAN PENGEMBALIAN UANG. Modal Rakyat mengklaim akan mengupayakan penagihan kepada peminjam.

Setelah mengetahui risiko melakukan pendanaan di P2P Lending, tak perlu khawatir! Sebagai investor, tentu saja ada beberapa tips dan kiat untuk mengurangi terjadinya risiko pendanaan. Apa saja? 


5 Cara mudah berinvestasi melalui P2P Lending Modal Rakyat yang minim risiko gagal bayar:

1. Cek skor kredit pinjaman

Setiap pendanaan yang tersedia di Modal Rakyat telah memiliki skor kredit mulai dari A, B, dan C. Skor A sama halnya dengan memiliki track record pinjaman dan pembayaran uang secara baik. Dengan begitu, risiko gagal bayar akan semakin minim. Jangan lupa cek profil peminjam dan tujuan mengajukan pinjaman untuk keperluan apa. 

2. Diversifikasi pendanaan

"Don't put all your eggs in one basket." Ungkapan tersebut sangat cocok untuk mengurangi risiko pendanaan di P2P Lending. 

Sebaiknya, letakkan uang di beragam sektor pendanaan. Diversifikasi adalah upaya mitigasi risiko dengan membagi dana dalam beberapa penawaran pendanaan. 

3. Pilih P2P Lending yang terdaftar atau berizin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mungkin bagi pemula, P2P Lending masih begitu awam dengan instrumen tersebut. Padahal ada banyak aplikasi P2P Lending yang legal dan diawai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pilih dan kepoin P2P Lending yang terdaftar dan/atau berizin oleh OJK. Dengan begitu, pendana bakal merasa lebih aman karena platform P2P Lending termasuk kredibel. Salah satu aplikasi P2P Lending yang telah terdaftar dan berizin dari OJK adalah Modal Rakyat. 

Bukan cuma soal izin dan kredibilitas, pendana juga perlu memperhatikan TKB. Apa itu TKB? Tingkat keberhasilan (TKB) merupakan ukuran tingkatan kemampuan peer-to-peer (P2P) lending dalam penyelesaian pinjam-meminjam, khususnya dalam periode 90 hari sejak tenggat waktu, peminjam sudah harus menyelesaikan pinjamannya. Hal tersebut dinamakan dengan TKB 90. Semakin besar persentase 

4. Pilih pendanaan dengan asuransi

Asuransi punya fungsi sebagai proteksi untuk menjamin uang pendanaan yang disetorkan melalui platform P2P Lending dapat kembali. Modal Rakyat sendiri telah memiliki asuransi yang bisa melindungi uang pendana sebesar 70-95 persen dari pokok pinjaman yang diberikan. Pastikan penyedia asuransi telah masuk dalam Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) agar terhindar dari penipuan. 

5. Sumber uang pendanaan berasal dari uang dingin

Berinvestasi dengan P2P Lending memiliki beragam risiko. Dalam hal ini sebaiknya pendana menggunakan uang dingin ketika memutuskan untuk melakukan pendanaan di P2P Lending. Pasalnya, adanya risiko gagal bayar atau uang pinjaman macet bisa saja terjadi. Sebaiknya gunakan uang simpanan yang tidak terpakai atau bukan dana darurat juga. Ketika menggunakan uang dingin, pendana tak perlu khawatir ketika uangnya tidak kembali dalam waktu yang ditentukan. 

Tunggu apalagi, segera download aplikasi Modal Rakyat untuk melakukan pendanaan bagi bisnis mikro ataupun UMKM. Gunakan kode referal VIND836345. Caranya cukup mudah,  download di PlayStore atau AppStore kemudian daftar menjadi pendana, sediakan KTP dan data diri. Setelah terdaftar, kamu bisa menyetorkan dana dan langsung memilih pendanaan sektor mana yang cocok dengan profil risikomu. Selamat mencoba! Info lebih lanjut bisa kepoin Facebook Modal Rakyat atau Instagramnya


Tulisan ini diikutsertakan dalam blog competition yang diadakan Modal Rakyat.



You Might Also Like

1 comments