Jangan Tinggalkan Saya

6:45 PM

Apakah ini semua sudah terlambat? Terlambat untuk mengakui, bahwa saya telah masuk ke dalam lubang-(lebih tepatnya terlalu dalam! Hingga saya tak mampu kembali ke atas permukaan.) Saya berjalan secara konsisten masuk. Seolah, tak ada aral yang menerjang. Namun, detik ini saya merasa jalan yang saya lalui sedikit mengganjal.

"Saya ingin keluar dari lubang ini. Saya ingin kembali." Tapi apa yang terjadi? Hanya pantulan suara sendiri yang terdengar. Saya meringkuk di pikiran, berusaha memecahkan racauan ini. "Mbuhlah, mungkin sudah terlambat." batinku. Seketika muncul teman di atas lubang. Dia memberikan uluran tali kepadaku. "Ayo pegang talinya. Aku akan membantumu keluar," katanya.

Tali telah berada dihadapan, kemudian saya memegangnya erat. Perlahan tarikan mulai terasa, saya terangkat. Saya naik!" Perasaan bahagia muncul. Muncul seketika! Saya kembali merendah, merendah, hingga kaki saya mampu menapak ke bawah. Menyadari jikalau saya kembali ke tempat semula, sesak terasa. "Saya benar-benar tidak bisa keluar dari sini." Mendengar gaungan suara saya, teman saya menjawab. "Maaf teman, talinya putus. Akan ku coba cara lain, agar kamu bisa keluar. Tapi maaf, aku harus pergi jauh dari area ini."

"Teman, jangan tinggalkan saya." Suara saya mendapat jawaban, hening.

-XOXO-

You Might Also Like

0 comments