edisi magang porsenigama voli~

11:42 PM

Saya mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya tugas peliputan saya selesai. Hari Senin - Kamis (26-29 November) merupakan hari yang berkesan dan cukup membuat lelah. Prosesnya memang tidak instan, tapi saya menikmati prosesnya dari hari ke hari.

Hari pertama (26/11) Babak penyisihan untuk melangkah ke perdelapan final. Saya mantengin pemain eh pertandingan voli yang semakin seru. Suasana mulai dari krik-krik hingga supporternya memadati gelanggang mahasiswa. Hari selanjutnya pun makin kece nih pertandingan.

Tiba saatnya final porsenigama voli. Pertandingan volinya nggak cuma memperebutkan posisi juara 1 atau 2 saja yang menarik. Pertandingan untuk meraih posisi juara ketiga cukup panas dan tegang. Kedua tim nggak mau kalah, kedua supporter juga nggak mau kalah. Apalagi kedua tim sudah terkenal dengan musuh bebuyutan. haha

Yaaap, tentu saja saya harus wawncara dengan beberapa narasumber. Hup hup..

Izin wawancara, ngasih pertanyaan, narasumber jawab, ucapin makasih~

Lala yeyeye lalalla yeyeye.. Semua narasumber saya orangnya ramah-ramah dan mau diwawancara. Jadi saya merasa terbantu dengan keramahan dan welcomingnya mereka. Terima kasih :)

Ada satu narasumber yang membekas diingatan. Sebenarnya bukan saat wawancaranya, tetapi saat setelah wawancara.
Narasumber  (N) itu bertanya, "Adeknya ikut apa? Bul atau Bal?"-*(nama majalah terkenal di kampus saya).
Saya  (S) menjawab, "Ikut Bul, mas."
Lalu narasumber melemparkan pertanyaan lagi, "Magang atau awak tetap? Masih magang ya?".
Saya pun menjawab, "Iya, masih magang, mas."

N:  "Pantesan.."
S: "Kenapa mas? Emang keliatan ya?" *kepo mode on 
N: "Keliatan aja.."
S: "Keliatan gimana, mas? Masnya kok tahu?" *kepo banget sih gueh
N:  "Keliatan aja, aku kan juga anak jurnalistik."
S: "Ooh... pantesan masnya tahu. Masnya ikut Bal?"
N: "Aku ikut ukmf jurnalistik sama pernah di Kompas."
Jawaban masnya membuat saya tertampar. Saya masih amatir. Amatir aja pake (banget). Huhu jadi merasa saya butuh terus melatih skill jurnalistik saya.

Beberapa hari setelah wawancara, saya baru mengetahui apa yang dilihat mas narasumber tentang model wawancara saya. Haha etika yang saya gunakan kurang tepat. hpppft jadi ngrasa kisinan dewe.*malu sendiri. haha ini pelajaran buat saya. :) Saya tidak patah semangat, saya akan terus belajar. Hahaha.. Saya jadi teringat ucapan penyemangat dari mas narasumber di akhir perbincangan.

"Semangat ya, dek! Jurnalistik itu asyik kok! :)"
 -M-
XOXO

You Might Also Like

0 comments